SIGLI - Aparat kepolisian
dibantu TNI terlibat kontak tembak sekitar 10 menit dengan belasan pria
bersenjata api yang diyakini kelompok Din Minimi di perbukitan Gampong Geuni,
Kecamatan Tangse, Pidie, Selasa (26/5) pagi. Di lokasi kontak tembak, polisi
menemukan senjata api SS1 V3, AK-47, granat pelontar, ribuan amunisi aktif,
bercak darah, dan identitas atas nama Nurdin Ismail.
Informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber,
termasuk sumber-sumber resmi menyebutkan, kontak tembak di perbukitan Geuni
tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB setelah polisi dibantu TNI mengepung
kawasan itu sejak dua jam sebelumnya.
Setelah dilakukan pengepungan sejak pukul 06.00 WIB,
polisi bersama TNI mengetahui titik persembunyian kelompok Din Minimi di
kawasan perbukitan Geuni. Polisi bersama TNI bersenjata lengkap melakukan
pengendapan di sekitar titik sasaran. Saat matahari mulai terbit, pada jarak
sekitar 50 meter, polisi bersama TNI melihat sebuah gubuk kecil di lereng bukit
yang dikelilingi pohon. Di dekat gubuk itu terlihat seorang laki-laki berdiri
sambil memegang senjata api laras panjang.
Petugas melepaskan tembakan ke arah gubuk tersebut. Suara
tembakan yang memecah keheningan pagi menyebabkan beberapa lelaki yang sedang
tidur di gubuk berlompatan melarikan diri sambil melepaskan tembakan ke arah
polisi dan TNI yang menyerbu dari belakang. Kontak tembak tak terelakkan selama
lebih kurang 10 menit.
Rentetan suara tembakan di pagi itu mengejutkan
masyarakat yang hendak pergi ke kebun. Mengetahui kehadiran polisi dan TNI,
masyarakat buru-buru pulang ke rumah dan lebih memilih tidak beraktivitas.
Pengejaran dan penyisiran kelompok Din Minimi dilaporkan
terus berlangsung hingga Selasa sore kemarin. Kelompok itu sendiri menghilang
di kawasan hutan Tangse.
Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH yang dihubungi
Serambi, Selasa (26/5) membenarkan terjadi kontak tembak antara polisi dibantu
TNI dengan kelompok Din Minimi di perbukitan Geuni, Kecamatan Tangse. “Ya,
betul ada kontak tembak di Geuni,” kata Muhajir melalui pesan singkat (sms)
menjawab Serambi, kemarin.
Menurut Kapolres Pidie, petugas menemukan tiga pucuk
senjata api laras panjang saat melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak.
Yakni, satu pucuk SS1 V3, AK-47, granat pelontar tiga butir, amunisi SS1
sebanyak 1.037 butir, amunisi AK-57 sebanyak 516 butir, dan pelontar GLM. Di
lokasi penyisiran polisi bersama TNI juga menemukan bercak darah yang oleh
pihak keamanan diperkirakan bercak darah kelompok Din Minimi yang terkena
tembakan.
Lokasi kontak tembak antara polisi dibantu TNI dengan
kelompok Din Minimi berjarak sekitar 30 meter dari pinggiran jalan
Tangse-Geumpang atau sekitar 30 kilometer dengan Sigli, ibu kota Pidie. Lokasi
tersebut merupakan kawasan kebun warga. Petugas harus menyeberangi satu
jembatan gantung sepanjang 27 meter di atas Sungai Geuni.
0 komentar:
Post a Comment