Seorang bocah 10 tahun harus dirawat di RSU Sari Mutiara,
Medan setelah diduga mengonsumsi beras plastik. Dokter menyarankan korban
mengonsumsi bubur untuk menghindari luka lambung yang lebih parah.
Bunga Sinta (10) asal Jalan Setiabudi, Medan Sunggal
dilarikan keluarganya ke rumah sakit pada Minggu (24/5) siang. Keluarga yakin
kondisinya yang memburuk itu akibat mengonsumsi beras plastik. Sebelumnya
seluruh anggota keluarga sempat muntah dan menceret setelah mengonsumsi beras
diduga palsu itu.
"Sekeluarga kami muntah dan menceret setelah makan beras
itu. Tapi yang paling parah si Bunga ini," kata ibu korban.
Dijelaskannya beras tersebut dibeli anak sulungnya di pasar
pagi dekat rumah mereka. Awalnya ia tak menduga kalau beras tersebut sebagai
penyebab mereka sakit. Sebab beras itu dalam kemasan karung yang memili merek
cukup ternama.
"Sengaja beli satu goni, maksudnya biar gak tertipu sama
beras plastik," tuturnya.
Kecurigaan mulai muncul ketika Bunga dinyatakan menderita
luka lambung ketika diba ke klinik. Dokter pun menyarankan bocah ini
mengonsumsi bubur. Suriani menuruti saran itu dengan memasak bubur menggunakan
beras yang sama.
Ia mengatakan kondisi putrinya justru memburuk sehingga
muncul rumor beras plastik. Isu ini kemudian menarik perhatian kepala
lingkungan setempat untuk mengecek. Menurut Suriani, beberapa langkah uji coba
yang mereka lakukan menemukan fakta beras tersebut memang mengandung
plastik.
"Kepling bilang sudah dites pakai air, dia bilang memang
plastik. Sekarang berasnya sudah diserahkan (kepling) ke polisi," tandas
Suriani.
Polisi pun mengaku serius mengusut kasus ini, mengingat
sebelumnya sudah dua warga yang mengklaim menemukan beras plastik. Namun polisi
belum berani memastikan penyakit yang diderita Bunga akibat beras
plastik.
"Berasnya sedang kita periksakan ke lab. Jadi belum
tahu apakah benar beras itu mengandung plastik," kata Kanit Reskrim
Polsek Medan Sunggal Iptu Oscar Setjio.
0 komentar:
Post a Comment