Social Profiles

Pages

Friday 22 May 2015

Seorang Ibu di Tulungagung Lahirkan Bayi Kembar Lima

Kasus Langka Seorang Ibu di Tulungagung Lahirkan Bayi Kembar Lima

TULUNGAGUNG - Ini merupakan kejadian langka. Seorang ibu di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melahirkan bayi kembar lima dalam sebuah persalinan normal di RSUD dr Iskak, Selasa (20/1/2015). Dari lima bayi yang lahir, seorang meninggal.
Dikutip dari Surya.com, ibu yang melahirkan lima bayi kembar itu, yakni Yuni Yuanita (34). Proses persalinan bayi berlangsung lancar tanpa proses operasi, meski dalam kondisi prematur.
"Usia kandungannya masih 31 minggu dengan berat badan tidak sampai dua (2) kilogram, ini membuat kelahiran bayi prematur," kata dokter kandungan yang menangani proses persalinan Yuni Yuanita, dr Irfani Baihaqi di RSUD dr Iskak, Tulungagung.
Sayang, tidak semua bayi kembar yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu lahir selamat. Dari lima bayi yang dilahirkan Yuni, satu di antaranya keluar dari rahim dalam kondisi meninggal.
Menurut dr Irfani Baihaqi, kelahiran bayi kembar lima tersebut sangat langka.
Dalam dunia persalinan, kata Irfani Baihaqi, meninggalnya satu bayi kembar biasa disebut dengan istilah "twin to twin tranfusion", yakni suatu kondisi medis yang ditandai dengan distribusi yang tidak merata dari aliran darah di antara sepasang kembar monozigotik (identik) yang berbagi plasenta.
Salah satu bayi menerima suplai darah yang lebih sedikit yang dikenal sebagai bayi donor sedangkan bayi kembar lainnya yang lebih banyak menerima suplai darah dikenal sebagai bayi resipien.
"Jadi bayi (orok) yang satu mengrorbankan dirinya agar yang lain bisa tetap hidup," jelas Irfani Baihaqi.
Sesuai catatan medis di RSUD dr Iskak, Yuni dinyatakan menjalani proses persalinan sejak Senin (19/1/2015) sore, setelah merasakan mual dan mengalami gejala pecah ketuban.
Bersama suaminya, Hermawan Risdianto (35), Yuni kemudian pergi ke RSUD dr Iskak sekitar pukul 23.50.
Yuni dinyatakan mulai melahirkan pada Sealsa pukul 00.40. Bayi pertama lahir dengan panjang 40 centimeter dan berat 1,090 gram, bayi kedua panjang 30 centimeter berat 920 gram, bayi ketiga panjang 30 centimeter berat 1,030 gram dan bayi keempat panjang 40 centimeter berat 860 gram.
Usia kandungan yang masih 31 minggu dengan berat badan yang tidak mencapai dua kilogram tersebut membuat keempat bayi hidup tersebut dinyatakan prematur oleh dokter dan harus menjalani perawatan intensif di ruang inkubator.

0 komentar:

Post a Comment