This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Social Profiles

Pages

Thursday 21 May 2015

Kelaparan di Laut, Anak Pengungsi Rohingya Derita Gizi Buruk

Kelaparan di Laut, Anak Pengungsi Rohingya Derita Gizi Buruk

Kondisi kesehatan anak-anak dan perempuan imigran Rohingnya asal Myanmar di tenda penampungan di Desa Bayeun, Kecamatan Ranto Perlak, Aceh Timur, sangat memprihatinkan. 

Kebanyakan di antara mereka diserang gizi buruk parah, lambung, diare, dermatitis (penyakit kulit karena infeksi) yang bisa menular.

"Ada dua anak yang gizi buruknya sudah sangat parah. Mereka juga banyak yang terkena gagal kulit dan diare, ini sedang dalam perawatan," kata Jenni Hartati Ginting, petugas Tim Medis Pukesmas Ranto Selamat, kepada VIVA.co.id, di tenda pengungsian, Kamis, 21 Mei 2015.

Anak-anak yang diserang gizi buruk ini kata Jenni, bisa membaik kembali bila anak-anak tersebut diberikan makanan yang bergizi dan mengonsumsi obat selama dalam perawatan, hingga saat ini tidak ada masalah perawatan anak-anak, meskipun di tenda darurat.   

"Kalau memang tidak perubahan kondisi, anak ini akan dirujuk ke rumah sakit," kata Jenni.

Kondisi kesehatan sebanyak 433 imigran asal Myanmar dan Bangladesh gelombang ketiga yang diselamatkan nelayan Kecamatan Juluk, Aceh Timur ini, sangat buruk. Mereka terombang-ambing di laut selama tiga bulan lebih dan mengalami kelaparan sehingga menyebabkan banyak anak-anak yang menderita gizi buruk.

Pantauan VIVA.co.id, para imigran mendatangi tenda tim medis yang disediakan Pemerintah Aceh Timur. Mereka menguluhkan mual-mual, demam dan lemah akibat tidak jarang makan selama dalam perjalanan di laut, sebagaian dari mereka harus dipasang infus.  Saat ini ada tujuh orang dewasa perlu dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Aceh Timur.

Chelsea Lepas Peter Cech ke Arsenal dengan Syarat

Chelsea Lepas Peter Cech ke Arsenal dengan Syarat
Arsenal mulai menemui jalan buntu dalam proses negosiasi dengan Chelsea demi mendapatkan Petr Cech. Kubu Chelsea ternyata meminta Arsenal melepas winger lincahnya dalam klausul transfer Cech.

The Blues mengeluarkan wacana pertukaran Cech dengan Theo Walcott atau Alex Oxlade-Chamberlain. Lewat opsi ini, Chelsea tak akan meminta Arsenal untuk mengeluarkan uang.

"Arsene Wenger mau kiper terbaik kami. Jadi, pertukaran adalah solusi terbaik. Kami ingin Walcott atau Oxlade-Chamberlain," kata sumber dalam klub seperti dilansir Sports Mole.

Permintaan Chelsea tentu membuat Arsenal berpikir ulang. Pasalnya, Walcott dan Chamberlain merupakan pemain penting di skuad The Gunners.

Namun, sang sumber sangat yakin Wenger akan melepas salah satu di antara keduanya. Pasalnya, baik Walcott maupun Chamberlain, mulai kehilangan tempat di tim utama Arsenal.

"Mereka sudah tak berada di tim utama. Tapi, kami akan meyakinkan Jose Mourinho untuk membuat mereka jadi pemain hebat lagi," ujar sang sumber.

Xavi Pastikan Hengkang dari Barcelona

Xavi Pastikan Hengkang dari Barcelona
Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez memastikan akan meninggalkan Blaugrana di akhir musim. Pemain 35 tahun ini telah menjalin kontrak dengan klub Qatar, Al Sadd, untuk dua tahun ke depan.

Xavi merupakan bagian penting di lini tengah Barca, sejak melakoni debut pada 1998. Total, dia menyumbangkan 84 gol dari 764 penampilan. Sebanyak 23 trofi telah dia sumbangkan untuk raksasa Catalan.

"Saya ingin mengonfirmasi bahwa saya akan meninggalkan Barcelona di akhir musim. Saya rasa ini merupakan waktunya untuk pergi. Saya sudah tak sering bermain lagi dan saya rasa ini waktunya untuk perubahan," kata Xavi seperti dilansir Soccerway.

Xavi mengakui, ini merupakan keputusan yang sangat sulit. Dia sebenarnya ditawari kontrak sampai 2018, namun dia memilih untuk merasakan tantangan baru.

"Hari ini, secara resmi saya sudah berbicara pada skuad dan manajer. Dalam beberapa bulan terakhir, saya punya ide ini. Tawaran kontrak dari Barca, membuat saya berpikir ulang. Namun, ini waktunya untuk pergi," ucap Xavi.

"Saya akan pergi ke Qatar dengan Al Sadd. Saya sudah menandatangani kontrak untuk dua tahun. Ini merupakan proyek yang penting," ujarnya.

Baku Tembak di Pidie, Tiga Anggota Kelompok Bersenjata Tewas

Baku Tembak di Pidie, Tiga Anggota Kelompok Bersenjata Tewas

 Pasukan gabungan TNI dan polisi terlibat baku tembak dengan kelompok Din Minimi di Desa Gintong, Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam.

Tiga orang dari kelompok pelaku kriminal bersenjata itu dilaporkan tewas dalam baku tembak.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi mengatakan, baku tembak terjadi siang tadi, Kamis, 21 Mei 2015. Puluhan pasukan gabungan TNI dan Polisi saling tembak dengan sekitar 15 anggota kelompok Din Minimi.

"Sebelumnya kami mendapat laporan tentang pergerakan mereka di Kecamatan Keumala menuju Kecamatan Padang Tiji, lalu kita laksanakan patroli dan berpapasan hingga akhirnya baku tembak," kata Kapolda Aceh.

Ketiga orang yang tewas teridentifikasi bernama Ibrahim Yusuf (42), Subky (32) dan Yusliadi alias Mak Epong (27).

Jasad ketiga telah dievakuasi dan hingga malam ini masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Teuku Cik Ditiro, Kabupaten Pidie.

"Subky dan Yusliadi adalah orang-orang yang masuk dalam target kepolisian. Selain terlibat dalam penembakan anggota TNI, mereka juga terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan bersenjata lainnya di Aceh," kata Irjen Pol Husein Hamidi.

Dalam baku tembak itu, pasukan gabungan mengamankan sepucuk senjata laras panjang jenis AK 47 berikut amunisi dan magazine-nya.

"Kita masih memburu 12 orang lainnya yang berhasil kabur saat baku tembak," ucapnya.

Kelompok Din Minimi diburu pasukan gabungan usai diduga membunuh dua anggota intel TNI beberapa waktu lalu.

Ahok Ungkap Penyebab Bus TransJakarta Sering Terbakar

Ahok Ungkap Penyebab Bus TransJakarta Sering Terbakar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut proses lelang bus TransJakarta pada tahun 2013 sering dimainkan Kepala Dinas Perhubungan DKI pada waktu itu, yakni tersangka korupsi Udar Pristono.

Dishub DKI, kata dia, pada lelang-lelang yang telah dilakukan sebelumnya selalu sengaja membuat produsen-produsen bus kelas dunia yang mengikuti lelang, seperti Hino, Daewoo, Mercedes Benz, dan Scania kalah lelang. Akibatnya, pada saat pengadaan lelang bus dilakukan di tahun 2013, produsen-produsen bus itu enggan kembali mengikuti lelang.

"Mereka enggak mau ikut karena tiap kali lelang, mereka pasti kalah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, usai melakukan peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bahari di Kelurahan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Mei 2015.

Akibatnya, Ahok mengatakan, lelang hanya diikuti produsen-produsen bus yang tidak memiliki produk bus dengan kualitas standar internasional. Produsen-produsen bus itu kebanyakan berasal dari negeri Tiongkok. 

Setelahnya, lelang dipastikan hanya dimenangkan produsen-produsen bus itu. Bus-bus yang lelangnya diadakan pada tahun 2013 itu, kemudian menjadi armada TransJakarta yang terus melayani jalur busway hingga saat ini.

"Saya sudah bilang waktu kita ngadain bus di tahun 2013, dalam lelangnya itu, kita cantumkan produsen yang kelas dunia, tapi mereka (Dinas Perhubungan) malah mainkan," ujar Ahok.

Armada bus TransJakarta tercatat telah mengalami beberapa insiden kerusakan atau terbakar di tahun 2014 dan tahun 2015. Pada tanggal 8 Agustus 2014, sebuah bus TransJakarta koridor XI jurusan Pulogebang - Kampung Melayu bermerk Inobus produksi PT. Industri Kereta Api (Inka) terbelah dua saat melintas di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur.

Pada tanggal 28 Agustus 2014, sebuah bus TransJakarta Koridor 1 jurusan Blok M - Kota bermerk Yutong terbakar di depan halte busway Al-Azhar, Jakarta Selatan. Pada tanggal 8 Maret 2015, sebuah bus TransJakarta gandeng Koridor 9 jurusan Pinang Ranti - Pluit bermerk Zhongtong mengalami overheating kemudian terbakar di ruas Jalan Gatot Subroto.

Kemarin, pada tanggal 20 Mei 2015, sebuah bus TransJakarta Koridor 4 jurusan Pulo Gadung - Dukuh Atas, nyaris terbakar karena telah berasap akibat adanya kebocoran oli. Terakhir, tadi pagi, sebuah bus TransJakarta Koridor 5 jurusan Kampung Melayu - Ancol terbakar ban kirinya di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, akibat rem ban belakangnya mengalami kerusakan.

Bandara Mengapung Akan Dibangun di Bali Utara

Bandara Mengapung Akan Dibangun di Bali Utara

DENPASAR - Bandara Internasional Buleleng (BIB) di utara Bali direncanakan akan dibangun mengapung di atas perairan pesisir Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali.
Hal ini terungkap ketika investor asal Kanada mempresentasikan rencana pembangunan bandara di Kantor Bupati Buleleng, Rabu (20/5/2015).
Perwakilan investor, I Made Mangku menerangkan, pembangunan bandara akan dilakukan dengan mereklamasi perairan seluas 1.400 hektar.
Rencananya bandara ini akan terdiri dari dua landasan pacu. Sementara jarak antara bibir pantai dengan lokasi bandara sepanjang 125 meter yang akan dibangun jembatan untuk menghubungkannya.
“Rencana pembangunan bandara koordinatnya ada di Kubutambahan. Itu memang akan direklamasi. Tapi kami tidak mengurugnya, karena kami akan menggunakan vloting dengan menggunakan tiang pancang beton. Pekiraannya sekitar 19 sampai 20 juta meter kubik, yang akan kami gunakan. Bandara ini adalah bandara mengapung bentuknya nanti. Daratnya akan kami gunakan 100 hektare untuk line diluarnya, ini sudah kami rancang,” ujarnya.
Sementara itu, biaya yang dibutuhkan untuk membangun bandara itu mencapai Rp 30 triliun. Pihaknya mengaku telah menyiapkan 80 persen dari total biaya pembangunan bandara.

ISIS Rebut Kota Bersejarah Palmyra di Suriah

ISIS Rebut Kota Bersejarah Palmyra di Suriah
Suriah (ISIS)'>Negara Islam Irak danSuriah (ISIS) merebut Palmyra di pusat Suriah, Kamis (21/5/2015), hanya beberapa hari setelah mereka merebut ibukota Irak.
Palymira dikenal sebagai kota bersejarah di Suriah.
Di Palmyra terdapat sebuah situs warisan dunia dan bangunan era-Romawi termasuk kuil, dan teater.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh pengikutnya di Twitter, ISIS menyatakan menguasai penuh Palmyra, termasuk pangkalan militernya, dimana menandai keberhasilan pertama mereka merebut kota dari tangan tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad.
Menurut organisasi internasional, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan ISIS saat ini menguasai lebih dari setengah dari wilayah Suriah yang dilanda perang saudara selama empat tahun.
Kekhawatiran muncul bahwa ISIS akan menghancurkan tempat-tempat bersejarah termasuk juga monumen dan barang antik di Palmyra seperti yang mereka lakukan di Irak.
"Ini merupakan tanda dari jatuhnya peradaban," kata Kepala barang antik Suriah, Maamoun Abdulkarim, seperti dikutip dari Reuters.
"Manusia, masyarakat beradab telah kehilangan pertempuran melawan barbarisme. Saya telah kehilangan semua harapan."
Rami Abdulrahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pertempuran sengit dalam perebutan kota Palmyra terjadi di hari Rabu, dimana menewaskan sekitar 100 orang. Reuters

Baitul Mal Aceh dan BAZNAS Buka Posko Peduli Rohingya

Baitul Mal Aceh dan BAZNAS Buka Posko Peduli Rohingya
 Baitul Mal Aceh berkerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuat pertemuan dengan lintas lembaga sosial di Jakarta, Kamis (21/5/2015). Dalam pertemuan tersebut sepakat membentuk posko penggalangan dana Peduli Rohingya yang terdampar di beberapa tempat di Aceh.
Kepala Baitul Mal Aceh Dr Armiadi Musa MA yang ikut dalam rapat penggalangan dana peduli rohinga menyebutkan ada 14 lembaga lebih yang bersedia menghimpun dana untuk Muslim Rohingya. Dalam rapat yang spontanitas tersebut sudah terkumpul sebanyak Rp 350 juta, yaitu dari BAZNAS 200 juta dan PPPA Darul Quran sebanyak Rp 150 juta.
Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah, pasalnya ke-14 lembaga itu terus bergerak dan berkoordinasi dengan lembaga mitra lainnya, baik lembaga pemerintah maupun swasta yang ada di Jakarta.
"Setelah terkumpul nanti, BAZNAS akan mengirimkan melalui rekening Baitul Mal Aceh. Kemudian Baitul Mal Aceh sendiri yang akan menyalurkan sesuai kebutuhan Rohingya di tempat pengungsian," ujar Armiadi,
Armiadi menjelaskan, komunitas lintas lembaga tersebutkan akan terus menggalang dana untuk Rohingga di seluruh Indonesia. Untuk pihak lain yang ingin mendonasikan hartanya juga bisa langsung melalui nomor rekening Bank Aceh Syariah Atas Nama Penyaluran Infaq Baitul Mal Aceh, No Rekening. 610.01.04.000084-4.
Armiadi berharap kegiatan ini menjadi agenda bersama. Begitu juga dengan para dermawan diminta kerendahan hati agar dapat mendonasi hartanya untuk saudara seiman.
"Inilah saatnya umat muslim menunjukkan kepedulian terhadap saudaranya. Kita semua harus menggunakan peran dan jabatan masing-masing dalam menyelesaikan tragedi kemanusiaan, baik dalam bidang sosial, politik, dan hak asasi manusia," jelas Armiadi.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut partisipasi dalam Posko Peduli Rohinga yaitu; Baitul Mal Aceh, BAZNAS, PPPA Darul Quran, Forsimas perkantoran, Indonesian Aid, ICMI, APSINDO, Himpunan Alumni IPB, Aksi Insan Nusantara, MES, Rumah Peduli Hj Nani, Dompet Dhuafa, Pariwara Advertising, dan ESQ.

Lagi, 422 Rohingya Masuk Aceh

Lagi, 422 Rohingya Masuk Aceh
* Ditempatkan di Bekas Pabrik Kertas
LANGSA - Sekitar 422 imigran Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh yang terombang-ambing dalam sembilan kapal tongkang di perairan Aceh Timur diselamatkan oleh nelayan Julok dalam dua gelombang, Rabu (20/5) kemarin. Mereka ditemukan di perairan Julok sekitar 25 mil dari garis pantai kecamatan itu pada Rabu dini hari.
Menurut Syafrizal, Ketua Pemuda Desa Simpang Lhee, Kecamatan Julok, kepada Serambi, imigran pertama yang berhasil didaratkan kemarin berjumlah 102 orang, berasal dari tiga kapal tongkang. Mereka terdiri atas 26 perempuan, 46 laki-laki, dan 30 anak-anak.
Nelayan yang pertama menemukan para manusia perahu itu adalah Nurdin (61), warga Desa Simpang Lhee, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Saat itu, Nurdin sedang menarik pukat. Terlihat olehnya sebuah kapal tongkang yang sedang terombang-ambing ditumpangi banyak manusia.
Melihat kondisi kapal yang hampir tenggelam, nelayan itu mendekat dan memberikan bantuan dengan melempar makanan seadanya yang ia bawa melaut. Kemudian, para imigran Rohingya itu ia pindahkan ke boatnya, lalu dibawanya ke daratan.
Begitu didaratkan, para imigran muslim tersebut langsung ditempatkan sementara di meunasah Desa Simpang Lhee. Spontan, banyak warga yang datang memberikan makanan dam pakaian bekas.
Kemudian, nelayan Julok melihat lagi ada enam kapal tongkang berisi banyak manusia yang terombang-ambing di perairan setempat. Lalu mereka jemput dan selamatkan oleh nelayan, Airud, dan Tim SAR Aceh Timur. Kali ini, jumlah imigrannya lebih banyak, mencapai 273 orang. Namun, hingga kemarin sore belum sempat diperinci berapa orang pria, wanita, dan anak-anak di antara mereka.
Camat Julok Zainuddin menyebutkan, para imigran tersebut kemudian langsung difasilitasi Pemkab Aceh Timur pada Rabu siang untuk diberangkatkan ke Langsa. Di kota itu, Pemkab Aceh Timur memiliki Balai Latihan Kerja (BLK). Ke tempat inilah 422 imigran itu hendak ditempatkan.
Namun, rencana penempatan itu tidak berlangsung mulus. Dikabarkan, muncul penolakan dari Pemko Langsa saat 422 imigran itu hendak ditempatkan di wilayah mereka. Rombongan dihadang di Ada dua alasan yang diutarakan pihak pemko. Pertama, sulit bagi mereka menerima tambahan imigran baru, mengingat Pemko Langsa saja saat ini sedang menangani 603 imigran yang duluan tiba ke kota itu.
Alasan kedua, para imigran yang sudah berhari-hari di laut itu belum tentu steril secara medis. Lagi pula, kondisi mereka yang baru didaratkan itu hampir sama dengan yang sebelumnya, yakni sakit-sakitan akibat dehidrasi selama terombang-ambing di laut lepas. Jadi, dikhawatirkan di antara mereka ada yang sakit dan rentan menular kepada warga setempat.
Amatan Serambi, 422 imigran etnis Rohingya yang diangkut menggunakan tujuh mobil jenis minibus milik Pemkab dan Polres Aceh Timur itu, berangkat dari Aceh Timur pukul 13.00 WIB. Tujuan mereka ke Gedung BLK Aceh Timur di Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat.
Namun, karena setiba di perbatasan Langsa dan Aceh Timur (antara Desa Birem Bayeun dan Gampong Timbang Langsa), rombongan pengungsi yang didampingi Wabup Aceh Timur, Syahrul Samaun itu dihadang oleh Satpol PP Langsa yang dibekap oleh Polres Langsa.
Akibat perdebatan itu, sejak pukul 14.30 hingga pukul 19.00 WIB, para imigran yang berada di dalam tujuh minibus itu terlihat stres dan kelelahan. Dengan kondisi lelah mereka terus menunggu di dalam minibus yang terparkir di pinggi Jalinsum, Desa Birem Bayeun, Aceh Timur.
Sedangkan Wabup Aceh Timur, Syahrul Syamaun, didampingi sejumlah pejabat pemkab membicarakan hal itu dengan Sekdako Langsa, M Syahril yang didampingi Kasatpol PP setempat. Mereka duduk bersama membahas masalah penempatan imigran itu di sebuah warung kosong, di perbatasan Langsa-Aceh Timur.
Berjam-jam lamanya, tak ada titik temu antara kedua belah pihak. Menjelang pukul 18.30 WIB barulah diperoleh kesepakatan bahwa para imigran itu boleh ditempatkan di wilayah Kota Langsa, tapi tidak di BLK, mengingat lokasinya di tengah permukiman penduduk. Sebagai alternatifnya adalah ditempatkan di eks pabrik kertas di Desa Bayeun, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Lokasi ini berjarak sekitar 7 km lebih dari perbatasan Langsa-Aceh Timur.
Alhasil, sekitar pukul 19.00 WIB, barulah para imigran Myanmar dan Bangladesh itu diberangkatkan ke lokasi eks pabrik kertas oleh Pemkab Aceh Timur. Puluhan anggota Satpol PP dan Polres Langsa ikut membantu mengantar mereka.
Kasi Lantaskim Imigrasi Kelas II Langsa, Fauzi SH, kepada Serambi kemarin malam mengatakan, bekas pabrik kertas yang berada di Desa Bayeun itu kini tak terpakai lagi, sehingga untuk sementara cocok dijadikan tempat penampungan para imigran. Di bekas pabrik kertas itu terdapat gedung yang bisa menampung 200 orang, lapangannya luas, tersedia pula air sumur bor dan listrik.