Social Profiles

Pages

Saturday 27 June 2015

Gaji Terakhir untuk Istriku Tercinta

Allah SWT telah memberikan kehidupan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masing-masing manusia. Rezeki, jodoh dan kematian merupakan takdir sang Khalik yang tak bisa kita pungkiri.
Manusia telah berusaha melakukan yang terbaik, namun Allah SWT lah yang berkehendak atas segalanya. Kebahagiaan tidak serta merta dinilai dari seberapa cantik atau tampan pasangan anda, seberapa tinggi pangkatnya atau seberapa besar penghasilannya. Seperti kisah di bawah ini.
Abdullah merupakan seorang suami sekaligus ayah yang terbilang pekerja keras. Ia rela banting tulang demi membahagiakan serta mencukupi kebutuhan keluarganya. Namun, sayang dayung tak bersambut, istri tercinta seringkali mengeluhkan penghasilan yang diberikan Abdullah.
Banyak alasan yang dilontarkan sang istri karena uang yang diberikan Abdullah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai seorang pekerja konstruksi, Abdullah hanya mendapatkan upah yang tidak terlalu besar namun sekiranya itu cukup untuk keluarganya. Bahkan beberapa rekannya mengatakan bahwa Abdullah seringkali tidak makan untuk berhemat.
Sore itu seakan menjadi usaha terakhir Abdullah untuk membahagiakan istri dan anak-anaknya. Sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak Abdullah yang baru saja keluar dari ATM usai mentransfer seluruh gajinya pada istri tercinta.
Kisah Nyata Mengharukan: Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri - Suami merupakan kepala rumah tangga yang bertanggung jawab memberikan nafkah kepada sang istri. Bahkan karena tanggung jawabnya kepada keluarga ada seorang suami yang rela kurang makan dan di marahi istri demi memberikan nafkah istri dan anak-anaknya, meskipun istri seperti itu termasuk istri yang salah. Seperti kisah nyata mengharukan berikut ini.
Abdullah (39 Tahun) Pekerja Konstruksi yang datang dari Jawa Tengah dan bekerja di PT Takanaka Cikarang.
Sejak beberapa hari ini Buruh Perusahaan Konstruksi ini mengeluh sakit kepada teman-temannya, Menurut temannya istrinya selalu menelpon dengan nada kasar padahal Abdullah seorang suami yang lembut kepada istrinya, Abdullah pulang sebulan sekali demi berhemat.
Pagi ini, Abdullah mengeluh sakit kepala dan panas dingin, selalu memegang kepalanya. Istrinya masih terus menerus menanyakan gaji kapan di transfer tanpa peduli dengan kesehatan Abdullah yang terkadang makan dan minumnya tidak jelas di kawasan Industri.
Abdullah sudah ingin diantar sama teman-temannya tetapi Abdullah pulang sendiri sekalian mau ke ATM buat transfer gaji seluruhnya kepada istri yang selalu dicintainya. Abdullah tidak mementingkan dirinya tetapi istri dan anak-anaknya adalah utama baginya, hanya sayangnya sang istri tak pernah mau tau kondisi Sang Suami.
Gaji Terakhir. Mungkin inilah yang bisa dikatakan untuk Abdullah, Dari Lokasi kerja menuju ATM Rumah Sakit Permata Keluarga, Berseragam Lengkap Perusahaanya. Setelah mentransfer semua gajinya Abdullah terkapar dijalan raya dengan otak berceceran karena sebuah truk melintas dengan cepat. Sang Supir dan Truknya kabur, Jasad berseragam lengkap perusahaan konstruksi masih menempel itu terkapar tak bernyawa. Seakan-akan Abdullah ingin mengatakan "Istriku Sayang, Ini Gaji Mas yang terakhir, Titip anak-anak, Mas kuat disini" (Padahal Abdullah jarang makan menurut rekan kerjanya), Andullah selalu berhemat demi istri dan anak-anaknya.
Innalillahi wa inna ilaihiroji'un
(1 Jam Saya Dilapangan membantu Security menepikan kendaraan yang lewat, Sambil mengumpulkan informasi tentang Abdullah ini)

serunik.com

0 komentar:

Post a Comment