Social Profiles

Pages

Monday 25 May 2015

Diduga Akibat Beras Plastik, Bunga Dirawat di Rumah Sakit


Seorang bocah 10 tahun harus dirawat di RSU Sari Mutiara, Medan setelah diduga mengonsumsi beras plastik. Dokter menyarankan korban mengonsumsi bubur untuk menghindari luka lambung yang lebih parah. 
Bunga Sinta (10) asal Jalan Setiabudi, Medan Sunggal dilarikan keluarganya ke rumah sakit pada Minggu (24/5) siang. Keluarga yakin kondisinya yang memburuk itu akibat mengonsumsi beras plastik. Sebelumnya seluruh anggota keluarga sempat muntah dan menceret setelah mengonsumsi beras diduga palsu itu. 
"Sekeluarga kami muntah dan menceret setelah makan beras itu. Tapi yang paling parah si Bunga ini," kata ibu korban.
Dijelaskannya beras tersebut dibeli anak sulungnya di pasar pagi dekat rumah mereka. Awalnya ia tak menduga kalau beras tersebut sebagai penyebab mereka sakit. Sebab beras itu dalam kemasan karung yang memili merek cukup ternama. 
"Sengaja beli satu goni, maksudnya biar gak tertipu sama beras plastik," tuturnya. 
Kecurigaan mulai muncul ketika Bunga dinyatakan menderita luka lambung ketika diba ke klinik. Dokter pun menyarankan bocah ini mengonsumsi bubur. Suriani menuruti saran itu dengan memasak bubur menggunakan beras yang sama. 
Ia mengatakan kondisi putrinya justru memburuk sehingga muncul rumor beras plastik. Isu ini kemudian menarik perhatian kepala lingkungan setempat untuk mengecek. Menurut Suriani, beberapa langkah uji coba yang mereka lakukan menemukan fakta beras tersebut memang mengandung plastik. 
"Kepling bilang sudah dites pakai air, dia bilang memang plastik. Sekarang berasnya sudah diserahkan (kepling) ke polisi," tandas Suriani. 
Polisi pun mengaku serius mengusut kasus ini, mengingat sebelumnya sudah dua warga yang mengklaim menemukan beras plastik. Namun polisi belum berani memastikan penyakit yang diderita Bunga akibat beras plastik. 

"Berasnya sedang kita periksakan ke lab. Jadi belum tahu apakah benar beras itu mengandung plastik," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal Iptu Oscar Setjio.

0 komentar:

Post a Comment