Social Profiles

Pages

Monday 25 May 2015

Dua Pria ditembak, Seorang Tewas

Dua Pria Didor, Seorang Tewas

SIGLI - Tim Gabungan Polda Aceh, Brimob, dan Polres Pidie menembak dua lelaki dalam satu drama penyergapan di sebuah warung nasi di kawasan Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Minggu (24/5) dini hari sekira pukul 01.45 WIB. Seorang di antaranya, M Rijal (26) tewas diterjang timah panas di bagian belakang tubuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun Serambi, saat dilakukan penyergapan, Rijal dan rekannya, M Nasir alias Puthet (29) yang menurut polisi keduanya adalah anggota kelompok Din Minimi sedang duduk di warung nasi di pinggir Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, berjarak sekitar 100 meter dari SPBU Blang Malu, atau 18 kilometer dari Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie.
M Rijal tercatat sebagai warga Gampong Rheng, Kecamatan Keumala, Pidie sedangkan M Nasir alias Puthet warga Gampong Ulee Blang, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Timur.
Sumber-sumber polisi menyebutkan, M Rijal tewas setelah peluru mengenai bagian belakang tubuhnya (tulang ekor) saat berusaha melarikan diri melalui areal persawahan. Sedangkan Puthet menderita luka tembak di bagian betis kanan.
Seorang lainnya, yaitu Nazir Khadafi (22), warga Gampong Jijiem, Kecamatan Keumala, Pidie luput dari terjangan peluru petugas karena saat disergap polisi, Nazir yang bekerja sebagai sopir labi-labi tidak melarikan diri.
Masih menurut polisi, M Rijal dan Puthet adalah mantan GAM yang masih memanggul senjata dan diduga bergabung dalam kelompok Din Minimi. Mereka sering berpindah-pindah tempat di Kabupaten Pidie.
Dari sumber-sumber masyarakat diperoleh informasi, pada Sabtu (23/5) malam polisi berhasil mendeteksi keberadaan M Rijal dan Puthet yang diantar dari Keumala ke Beureunuen menggunakan labi-labi warna putih BL 1100 PB yang disopiri Nazir Khadafi.
Sesampai di pasar Beureunuen, mereka tidak singgah, malah labi-labi dipacu membelah malam menuju Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur. Jarak Blang Malu dengan pasar Beureunuen sekitar satu kilometer.
Sesampai di Blang Malu, pada Minggu dini hari, mereka memilih warung nasi milik Asri Hamzah atau yang akrab dipanggil Bang Rex untuk minum. Ketiganya duduk di bagian pojok kanan di bagian luar warung namun tidak terlihat dari luar karena terhalang rak mie, rak martabak, dan labi-labi yang diparkir sebelah kanan warung. Pada dini hari itu di warung Bang Rex juga ada sekitar lima warga lainnya yang sedang ngopi di dalam.
Sekitar 10 menit M Rijal bersama Puthet dan sopir labi-labih duduk di warung itu, datang petugas menggunakan tiga mobil Avanza seraya meminta mereka menyerah. Tapi, M Rijal dan Puthet malah memilih kabur ke areal persawahan di samping warung.
Petugas menembak keduanya untuk melumpuhkan. Tembakan polisi mengenai tulang ekor M Rijal dan langsung terkapar ke sawah berlumpur. Sementara M Nasir alias Puthet terkena peluru di bagian betis kanan.
Jasad M Rijal yang berbalut lumpur dengan posisi telungkup di areal persawahan dievakuasi menggunakan mobil ambulance ke RSU Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Versi lainnya menyebutkan, saat penyergapan terjadi, M Rijal yang memegang senjata api melawan dengan melepaskan tembakan ke petugas, sehingga sempat terjadi kontak tembak. “Setelah kontak tembak, polisi menemukan M Rijal tewas, M Nasir alias Puthet tertembak di betis, dan Nazir Khadafi luput dari terjangan timah panas,” kata Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH didampingi Kasat Reskrim, AKP P Harahap kepada Serambi, Minggu (24/5).
Menurut Kapolres Pidie, polisi mengamankan barang-bukti sepucuk senjata api AK-56 popor lipat, satu magazen dan 30 butir amunisi AK aktif AK. Kapolres mengungkapkan, M Rijal dan M Nasir merupakan kelompok Din Minimi yang dikejar polisi. Adapun Nazir Khadafi berperan sebagai sopir labi-labi yang mengantarkan keduanya. “Nazir (sopir labi-labi) tetap kita tahan karena dengan sengaja mengantarkan kedua pelaku,” demikian Kapolres Pidie.

0 komentar:

Post a Comment