This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Social Profiles

Pages

Thursday, 28 May 2015

Korban Tewas Akibat Banjir di Texas dan Oklahoma Menjadi 19 Orang

Korban Tewas Akibat Banjir di Texas dan Oklahoma Menjadi 19 Orang

 Korban tewas akibat badai dan banjir di Texas dan Oklahoma, Amerika Serikat bagian selatan telah meningkat menjadi 19 orang. Sedangkan jumlah orang yang hilang di Texas telah turun menjadi 12 orang.

Dua dari mereka yang tewas awalnya berada pada daftar orang-orang yang hilang, namun identitas mereka telah dikonfirmasi. Para penyelamat hingga hari Rabu terus mencari korban yang hilang akibat badai.

Seperti dilansir dari BBC, Kamis (28/5/2015), ramalan cuaca mengatakan bahwa hujan lebat akan mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan. Saat ini menurut catatan merupakan bulan terbasah bagi Texas.

Pada hari Rabu (26/5/2015), kepolisian setempat di daerah Midlothian, Texas, mengatakan bahwa orang yang tinggal di hilir dari bendungan Padera telah mengungsi. Diperkirakan bendungan tersebut akan jebol, namun hal tersebut tidak terjadi.

Badai tersebut telah merusak setidaknya 1.400 rumah di Houston. Presiden Barack Obama menjanjikan bantuan negara setelah Gubernur Texas Greg Abbott mengumumkan darurat bencana setidaknya di 40 kabupaten di Texas, termasuk Harris County yang meliputi Houston. Pejabat kota pada hari Rabu, mendesak masyarakat untuk berhati-hati di jalan karena adanya peringatan dari Badan Cuaca Nasional bahwa akan ada banjir bandang susulan di Houston.

"Saat ini lingkungan kami masih terendam oleh air," ujar Michael Walter, juru bicara Kantor Manajemen Darurat Houston.

Menurut Walikota Houston, Annise Parker, dua orang yang terbalik di perahu untuk membantu dan menyelamatkan pengungsi hingga saat ini belum ditemukan. Di daerah lain di wilayah Houston, sebanyak 100.000 galon air limbah tercemar tumpah dari pabrik pengolahan air limbah.

Mesir Juga Dilanda Gelombang Panas

Gelombang panas terjadi Mesir.
KAIRO -- Ibu Kota Mesir, Kairo, dan beberapa provinsi di seluruh negeri itu pada Rabu (27/5) menghadapi cuaca panas yang tak pernah terjadi dengan temperatur maksimum mencapai 45 derajat celsius, demikian pernyataan badan meteorologi lokal.
"Penyebab cuaca semacam ini ialah udara gurun disertai oleh angin barat Gurun Barat," kata Wahid Saudi, Juru Bicara Media Badan Meteorologi Mesir, pada Rabu kepada Xinhua.
Ia menyatakan angin yang datang dari Gurun Barat sangat cepat dan aktif sehingga meningkatkan temperatur dan menaikkan debu. Namun "gelombang panas ini diperkirakan turun sampai 10 derajat celsius besok (Kamis)," kata pejabat tersebut.
Karena angin berhembus dengan disertai debu, kebanyakan orang di negara Arab paling padat penduduk itu dipaksa tinggal di dalam rumah atau di tempat tertutup guna menghindari cuaca tak biasa yang menimbulkan panik di kalangan sebagian warga.
Sebagian warga Mesir memilih libur dan tinggal di dalam rumah. Pada hari itu, banyak orang tidak datang ke tempat kerja dan siswa tetap tinggal di rumah, sementara penjualan mesin penyejuk udara, kipas angin dan minuman dingin serta jus es mengalami peningkatan luar biasa.

Israel Lancarkan Empat Serangan Udara di Gaza

Serangan udara Israel menyasar Gaza.
GAZA CITY -- Angkatan udara Israel melancarkan empat serangan ke sasaran-sasaran gerilyawan di Jalur Gaza pada Rabu dini hari (27/5).
Para saksi mata mengatakan serangan dilakukan beberapa jam setelah terjadinya tembakan roket lintas perbatasan ke Israel. Pesawat-pesawat itu menghantam kamp-kamp pelatihan milik kelompok gerilyawan di Rafah, Khan Yunis dan Gaza City. Belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Sebuah roket yang ditembakkan dari kantong Palestina mengenai Israel selatan pada Selasa malam. Roket itu tidak menyebabkan kerusakan atau menimbulkan korban jiwa.
Tentara Israel mengatakan pihaknya menyerang empat infrastruktur teror di Jalur Gaza bagian selatan sebagai balasan. Menteri Pertahanan Moshe Yaalon mengatakan serangan roket pada Selasa dilakukan oleh kelompok gerilyawan.
"Jika Israel tidak memiliki ketenangan, Jalur Gaza akan menanggung akibatnya. Sebaiknya jangan ada yang coba-coba (mengusik ketenangan). Israel tidak akan berdiam diri setelah warganya disasar," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada pihak yang bertanggung jawab melakukan serangan roket tersebut.

Biksu Ashin Wirathu Sebut Etnis Rohingya Sebagai Anjing Gila

Biksu Ashin Wirathu yang benci dengan etnis Muslim Rohingya.
Munculnya kisah tragedi kemanusiaan yang terjadi di wilayah Myanmar, Burma, adalah gambaran sebuah kisah yang sangat menyedihkan, kisah suatu kaum yang seharusnya mendapatkan hak untuk hidup layak, tetapi malah diperlakukan dengan tidak semena-mena. Kebiadaban biksu Ahsin Wirathu yang mengusir etnis Rohingya dari Myanmar sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Terlebih, dirinya sering bersuara untuk mengajak pengikutnya agar memerangi kaum minoritas yang beragama Islam. Untuk diketahui jika kelompok etnis Rohingya merupakan kaum keturunan etnis Bengali, lebih spesifiknya dari sub-etnis 'Chittagonia' yang mayoritas tinggal di Bangladesh bagian tenggara. Adapun bangsa Burma sendiri adalah berasal dari rumpun 'Thai-Kadal', Austroasiatik, atau Sino-Tibetan.
Namun, permasalahan di Burma memiliki kebijakan yang berbeda, suku Rohingya tidak diakui sama sekali sebagai bagian dari masyarakat Burma, bahkan, bila perlu mereka harus diusir atau seperti yang terjadi saat ini, dibantai sebagian, agar sebagian yang lainnya dapat mengungsi karena ketakutan.
Artinya, etnis Rohingya ini, semenjak negara Burma merdeka di tahun 1942 dari pemerintahan kolonial Inggris, telah dianggap sebagai imigran gelap. Padahal, pada kenyataannya eksistensi mereka sudah ada berabad-abad sebelum Burma merdeka.
Penderitaan seperti ini kerap berangsur-angsur setiap tahunnya. Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution mengatakan, dengan adanya masalah Rohingya adalah timbulnya gemuruh dalam Hak Asasi Manusia (HAM).
"Saat ini kita sudah tidak lagi melihat masalah ini sebagai lingkup nasional, tetapi juga masalah regional dan internasional yang tersambung satu sama lain. Persoalan manusia sejatinya tidak boleh dibatasi sekat-sekat administrasi teritori," tuturnya melalui pesan singkat, Sabtu (23/5).
Lebih lanjut, Maneger khawatir jika permasalahan itu berdampak secara domino pada negara-negara tetangga khususnya Indonesia yang dahulu sempat dimayoritaskan umat Buddha. Adapun peranan Pemerintah untuk mencegah terjadinya konflik etnis.
Sebelumnya, Wajah Ashin menghias cover depan majalah Time, dan diberi judul ’The Face of Buddhist Terror’. Majalah terkemuka asal Amerika Serikat (AS) juga di dalam berita menyebut sosok Ashin Wirathu sebagai Osama Bin Laden versi Burma.
Dalam kutipanya di Time, Rabu (20/5) lalu, Ashin menyatakan jika 'Sekarang bukan saatnya untuk diam' Apa yang disampaikan biksu berumur 46 tahun itu merujuk kepada kekerasan yang dilakukan pada Muslim Rohingya.
Sosok Ashin itu tak hanya menarik minat Time saja, the Washington Post juga menyorot sepak terjang Ashin yang disebut sebagai pemimpin dalam pergerakan pembantaian Rohingya. "Kamu bisa saja penuh cinta dan kebaikan, tapi kamu tidak akan bisa tidur tenang di sebelah anjing gila!" papar Ashin.
Anjing gila yang dimaksud Ashin tak lain merujuk pada etnis Muslim Rohingya. Perawakannya yang tenang, pakaiannya yang sederhana, seperti biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya. Ashin pria berkepala plontos pun tak segan-segan dengan keji menghabiskan nyawa manusia yang tak berdosa.

Tokoh Buddha Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya

Muslim Rohingya
Tokoh Buddha dari Madura Kosala Mahinda mengecam kekerasan yang dilakukan oknum pemuka Buddha di Myanmar serta pengusiran etnis Rohingya dari negara itu, karena tindakan tersebut dinilai tidak mencerminkan ajaran agama Budhha.
"Ajaran Buddha itu welas asih, saling menyayangi dan saling mencitai antarsesama," kata Kosala Mahinda dalam wawancara per telepon di Pamekasan, Kamis pagi. Menurutnya, kasus yang terjadi di Myanmar hingga menyebabkan warga etnis Rohingya mengungsi dan sebagian berada di Indonesia saat ini, merupakan kasus yang tidak seharusnya terjadi.
Buddha, katanya, tidak mengajarkan kekerasan, dan demikian juga dengan agama lainnya. Karena agama mengajarkan kebenaran, saling mencintai antara sesama dan saling mengasihi.
"Kami berharap konflik di Myanmar itu bisa segera teratasi. PBB harus segera bertindak menyelesaikan persoalan tersebut, karena jika dibiarkan, akan mengancam kerukunan umat beragama di seluruh dunia ini," kata Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini.
Kosala menuturkan, kerukunan umat beragama di Indonesia, terjalin dengan harmonis dan saling menghormati perbedaan keyakinan dalam beragama, termasuk di Pamekasan, Madura.
Bahkan umat Budhha dengan umat Islam di Pamekasan hidup rukun dan saling menghormati keyakinan mereka masing-masing. Perbedaan keyakinan tidak seharusnya menjadi penghalang pergaulan dalam hidup bermasyarakat.
Kosala Mahinda adalah orang yang mendapatkan perhargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), karena dinilai sebagai tokoh yang mampu mempelopori kerukunan hidup umat beragama dengan menjadikan kelenteng tempat ibadah Buddha itu sebagai kelenteng terunik se-dunia.
Sebab di kelenteng ini terdapat tiga tempat ibadah berbeda, yakni tempat ibadah penganut agama Buddha, Hindu dan Islam, dan mereka semua hidup dengan rukun, dan saling menghormati keyakinan mereka masing-masing.
"Kami bisa hidup akur, karena kami saling menghayati dan mengamalkan ajaran kami masing-masing, bahwa semua bentuk kekerasan dan permusuhan merupakan tindakan terlarang dalam ajaran agama manapun," katanya.
Oleh karenanya, ia meminta agar semua pihak bisa proaktif mendukung perdamaian, dan menyelesaikan konflik di Myanmar yang menimpa etnik Rohingya itu.

Korban Gelombang Panas India Bertambah Jadi 1.100

Warga India mencoba mendinginkan tubuh dengan mandi di tengah kolam.
Warga India mencoba mendinginkan tubuh dengan mandi di tengah kolam.
NEW DELHI -- Lebih dari 1.100 orang telah tewas akibat sengatan gelombang panas di seluruh India dalam satu pekan belakangan.
"Dengan makin banyak orang menyerah pada sengatan panas di Negara Bagian Telangana dan Andhra Pradesh di India Selatan pada Selasa, jumlah korban jiwa sekarang telah melewati 1.100. Sebanyak 20 kematian telah dilaporkan dari bagian lain India, termasuk negara bagian Gujarat di India Barat," kata pejabat tersebut yang tak mau disebutkan jati dirinya, Rabu (27/5).
Negara bagian itu, yang paling parah dilanda udara panas, adalah Andhra Pradesh. Sebanyak 852 orang sejauh ini telah tewas. Diikuti oleh Telangana, tempat jumlah korban jiwa telah melampaui 260. Ia menambahkan tujuh orang juga telah meninggal di Gujarat.
Kedua negara bagian di India Selatan itu telah mencatat temperatur 47 derajat Celsius, sedangkan temperatur di New Delhi mencapai 45 derajat Celsius.
Departemen pemantau cuaca telah menyatakan udara panas di India tersebut disebabkan gelombang panas di Pakistan, meskipun mereka telah meramalkan hujan turun di beberapa bagian negeri itu pada Kamis. Namun hujan lebat mungkin takkan berlangsung lama sampai musim penghujan tiba sekitar satu bulan lagi.

Demonstran Myanmar Sebut Muslim Rohingya Binatang Buas

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan anak pengungsi suku Rohingya asal Myanmar yang terdampar di perairan Aceh di tempat penampungan sementara, Desa Bayen, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Aceh, Minggu (24/5).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan anak pengungsi suku Rohingya asal Myanmar yang terdampar di perairan Aceh di tempat penampungan sementara, Desa Bayen, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Aceh, Minggu (24/5).
Ratusan orang turut serta dalam demonstasi di jalanan Yangon, Myanmar, Rabu (27/5). Mereka mengkritik pendapat internasional terkait pemerintah Myanmar dalam memperlakukan Muslim Rohingya.

Demo tersebut dipimpin oleh sekitar 30 biksu Buddha dan diikuti sekitar 300 orang lainnya. Mereka berteriak melawan opini PBB dan media barat. Mereka menyebutnya tidak adil karena menyalahkan Myanmar dalam krisis manusia perahu.
Demonstran juga membawa spanduk bertuliskan migran adalah teroris dan mahluk buas. ''Jika komunitas internasional mendesak pemerintah Myanmar untuk menerima manusia perahu dari Bangladesh, maka kami mendesak pemerintah untuk menolaknya keras,'' kata pemimpin protes, Thar War dari organisasi nasionalis, Habyelsaw Tadaban.

Pengunjuk rasa ini mendesak pemerintah Myanmar memanfaatkan pertemuan di Bangkok, Thailand untuk menolak memberikan hak lebih baik pada Rohingya. ''Orang-orang Bengali tidak menghormati Buddha sehingga mereka bukan warga Myanmar, sesederhana itu,'' kata biksu dari organisasi sayap kanan Buddham Ma Ba Tha, Thu Dammyra.

30 Biksu Myanmar Pimpin Aksi Penolakan Muslim Rohingya

Ratusan Biksu Budha Myanmar menggelar demontrasi menolak keberadaan Muslim Rohingya.
YANGON - Sebanyak 30 biksu Buddha memimpin aksi demonstrasi di jalan Yangon, Myanmar, Rabu (27/5). Aksi itu diikuti sekitar 300 warga Myanmar. 
Pengunjuk rasa ini mendesak pemerintah Myanmar memanfaatkan pertemuan yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand untuk menolak memberikan hak lebih baik pada Muslim Rohingya. Ya, Thailand, Malaysia, dan Indonesia telah sepakat membicarakan banjir pengungsi di Bangkok. Namun, pemerintah Myanmar belum mengkonfirmasi kehadirannya.
''Orang-orang Bengali (panggilan etnis Rohingya oleh warga Myanmar) tidak menghormati Buddha sehingga mereka bukan warga Myanmar, sesederhana itu,'' kata biksu dari organisasi sayap kanan Buddham Ma Ba Tha, Thu Dammyra, seperti dilansir Reuters, Rabu (27/5).
Mereka juga berteriak melawan opini internasional, PBB, dan media barat yang menuding pemerintah Myanmar membiarkan penderitaan Muslim Rohingya. Mereka juga menyebutnya tidak adil karena terus menyalahkan Myanmar dalam krisis manusia perahu.
Menurut koordinator aksi, Thar War dari organisasi nasionalis, Habyelsaw Tadaban, sebagian besar migran yang diselamatkan dari laut adalah warga negara tetangga, Bangladesh. ''Mereka pura-pura jadi Rohingya untuk mendapat perlindungan sebagai pengungsi,'' katanya. 
Para demonstran juga membawa berbagai spanduk yang mengecam para pengungsi. Spanduk itu diantaranya bertuliskan migran adalah teroris dan mahluk buas. 
"Jika komunitas internasional mendesak pemerintah Myanmar untuk menerima manusia perahu dari Bangladesh, maka kami mendesak pemerintah untuk keras menolaknya,'' kata koordinator aksi, Thar War dari organisasi nasionalis, Habyelsaw Tadaban.

Belasan Rumah dan Sebuah Masjid di India Diserang

Pria muslim India.    (ilustrasi)
FARIDABAD - Penduduk Muslim di desa Atali, Ballabgarh, Faridabad melarikan diri akibat serangan komunitas Hindu Jat, awal pekan ini. Serangan itu telah membakar belasan rumah dan sebuah masjid. 

“Kami baru saja mulai shalat Maghrib ketika serangan itu terjadi. Sepuluh orang  datang dalam satu gerombolan dan menyerang setiap rumah,” ujar Isla, pemilik showroom yang terletak tepat di seberang masjid kepada Indian Express, Rabu (27/5), dilansir dari onislam.net.
Bata dan tabung gas dilemparkan ke dalam rumah. Mereka juga menyerang dengan pemukul bisbol dan tongkat. Penduduk lantas mencoba bersembunyi dengan mengunci diri di dalam rumah. Saat itulah, mereka mulai menyiram rumah penduduk dengan bensin dan mencoba membakarnya.
Aksi kekerasan itu terjadi di sekitar area pembangunan masjid yang telah dibekukan selama enam tahun terakhir. Meskipun Muslim menegaskan bahwa mereka mendapat izin untuk melanjutkan pembangunan, Hindu Jat bersikeras pembangunan itu melanggar perintah pengadilan.
Selain sebuah masjid, serangan itu membakar tujuh belas rumah milik Muslim yang berada di sekitarnya. Sebuah toko di jalur samping masjid turut dibakar, yang tampaknya mengarah pada pria Muslim pemilik toko.
Warga Muslim yang kini menjadi tunawisma melakukan protes Selasa kemarin, menuduh polisi lalai dan tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penyelidikan.
“Polisi tidak melakukan apa-apa. Bahkan 36 jam setelah serangan, mereka tidak menangkap satu orang pelaku pun. Polisi sengaja memberi waktu bagi mereka untuk mengubur bukti dan pergi begitu saja,” ujar Sahil Ahmed, salah satu pengunjuk rasa.

Salah seorang Muslim lain, Buddhan Khan, menderita luka bakar parah di kedua tangannya. Ia mengaku sekelompok orang mengikat tangannya, menyiram dengan bensin, kemudian membakarnya. “Mereka mengatakan itu adalah hukuman bagi yang ingin membangun masjid di tanah mereka,” ujar Khan.

Polisi tiba di desa setelah kerusuhan usai, tanpa perlu kerja keras untuk membubarkan para penyerang. Sejumlah orang yang terluka di kirim ke rumah sakit sipil dengan bus. 

Salah seorang petugas menyatakan, pihaknya tengah mencatat keluhan yang diajukan. “Kami juga mengidentifikasi rumah-rumah yang dibakar, menemukan pemiliknya, dan menghitung besarnya kerugian,” ujar petugas itu. 

Kekerasan semacam ini bukan kali pertama di India. Setidaknya tiga orang Muslim tewas dan beberapa luka-luka dalam sebuah serangan oleh kelompok Hindu di Bihar, Januari lalu. Sementara di Utter Pradesh, 60 orang tewas dan 70 ribu lainnya melarikan diri dalam bentrokan Hindu-Muslim tahun 2013 silam.

Peristiwa langka! Hari Ini Matahari Melintas di Atas Ka'bah



Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kementerian Agama Mukhtar Ali menjelaskan, berdasarkan data astronomi, hari ini, Kamis 28 Mei 2015, matahari akan melintas tepat di atas Kabah. Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB dan 17.18 WITA.

“Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Kabah,” ujar Muhtar Ali, dilansir dari situskemenag.go.id, Rabu 27 Mei 2015.

Menurut Mukhtar, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Rashdul Qiblah, yaitu ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Akibat fenomena itu, lanjut dia, pengurus takmir masjid atau mushala yang akan memverifikasi kesesuaian arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, menentukan lokasi masjid, mushala, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam atau arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio, televisi atau internet.

Kedua, cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya Rashdul Qiblah agar tidak terburu-buru.

Ketiga, saat Rashdul Qiblah berlangsung, amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/-2 menit). Di Indonesia, peristiwa Rashdul Qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah barat agak serong ke utara, merupakan arah kiblat yang tepat.

Keempat, gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid atau rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.

Mukhtar menambahkan bahwa selain tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan untuk melihat bayangan. 

“Bisa juga dengan teknik lain, misalnya bandul yang digantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter, maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat,” katanya.

Apakah Fenomena Udara Panas India Bisa Melanda Indonesia?

Apakah Fenomena Udara Panas India Bisa Melanda Indonesia?
Fenomena udara panas yang telah menyebabkan lebih dari 1.000 jiwa melayang di India, kemungkinan akan melanda Indonesia.

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab, dalam siaran tertulisnya mengatakan, berdasarkan analisa BMKG, udara panas bakal melanda India hingga lima hari ke depan.

Udara panas diperkirakan bakal melanda wilayah utara dan timur laut India. "Bagi warga Indonesia yang sedang berada di sana agar mewaspadai fenomena itu," kata Fachri, Kamis 28 Mei 2015.

Fachri menuturkan, aliran udara panas yang terjadi di India sangat kemungkinannya dapat melanda Indonesia.

Hal itu dikarenakan tidak adanya indikator dinamika atmosfer yang bisa memicu aliran panas tersebut terjadi di Indonesia.

Namun, meskipun tidak dilalui aliran udara panas, BMKG mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat Indonesia saat ini memasuki musim kemarau.

BMKG memperkirakan, musim kemarau juga berpotensi memicu bencana alam seperti kebakaran, kekeringan dan gagal panen.

Bawa Sabu 2,8 Kg, Pria Ini Divonis Mati di Langkat


LANGKAT — Majelis hakim Pengadilan Negeri Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Furqon Yanuar karena terbukti membawa 2,8 kilogram sabu asal Aceh dan akan diselundupkan ke Medan.
Seperti dikutip Antara, vonis tersebut lebih berat dibandingkan tuntutan jaksa, yakni 19 tahun penjara kepada terdakwa.
Ketua Pengadilan Negeri Stabat, Sohe, dalam amar putusan yang dibacakan di Stabat, Selasa (26/5/2015), mengatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana memiliki dan atau mengedarkan barang narkotika golongan satu yang melanggar Pasal 112, 114, dan 115 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Hal-hal yang memberatkan antara lain bahwa perbuatan terdakwa tidak mendukung Pemerintah Indonesia untuk memberantas narkotika, dan perbuatan terdakwa juga dinilai merusak generasi bangsa. Sementara itu, tidak ada hal meringankan bagi terdakwa.
Furqon Yanuar langsung menyatakan banding atas putusan hakim itu. Adapun Jaksa Penuntut Andi Sitepu menyatakan pikir-pikir.
Pengacara Furqon, Syahrial, menyatakan, jika dibandingkan dengan terdakwa kasus narkotika lainnya yang pernah divonis di Pengadilan Negeri Stabat, vonis ini dinilai memberatkan kliennya.
Furqon Yanuar ditangkap polisi pada 18 Oktober 2014 saat polisi menggelar razia di Jalan Lintas Sumatera Medan menuju Aceh. Polisi menangkap terdakwa dalam bus umum dengan tas berisi empat bungkus sabu seberat 2,8 kilogram senilai Rp 3 miliar.
Saat diperiksa penyidik kepolisian, terdakwa mengaku tidak mengetahui isi tas yang dibawanya. Tas tersebut merupakan titipan pamannya dari Bireun, Aceh, untuk dibawa ke Medan.